Wednesday, October 3, 2012

2012 yang tak terlupakan

Di sini, aku menemukan apa arti teman itu. Yang baik seperti apa yang buruk seperti apa. Banyak teguran yang kudapatkan. Namun teguran itu kujadikan motivasi untuk maju. Dua, tiga kali mendapat teguran keras membuatku sempat putus asa. Namun, masih ada orang-orang yang mau mendengarkan cerita dan keluh kesahku. Ia yang terus memberiku moyivasi.
Aku yang masih seperti anak TK, dan bebel, yang "atos". Ternyata di sana sangat terlihat sifat asli masing-masing idividu. Di sana bukan tempat untuk merubah orang, tapi tempat orang yang mau berubah.
Malam ini, sesekali kugoreskan tinta hitam di buku batik merah berisi 50 lembar ini, karena sungguh kurindukan suasana yang dulu..
Ternyata benar, waktu semakin berlari. Aku takut kenangan-kenangan itu hilang tak membekas.



Rasanya aku ingin mengulang kembali tidur di bawah pohon itu. Bernayi dan bercanda tawa.
Kejadian yang tak terllupakan yaitu waktu Kak Rusli menyuruhku bertanya sama kambing. Yahh, gila. Memang gila. Waktu itu memang gila. Kenapa sampai dua kali dipanggil. Di mana pikiranmu yul? Pikiran anak TK masih aja dibawa.Sangat memalukan sekali.

Di sana aku juga tau apa itu cinta kilat. Aku juga merasakan sakitnya cacar air. Makan banyak setiap hari membuat berat badanku tambah.

Di sana, aku kenal Kak Didik, Kak Agus, Kak Rusli, Kak Dhida, Kak Ma'ruf, Kak Dhita, Kak Putri, Kak Candra, Kak Tama, Kak Mei, Kak Asti, Kak Yudha, Kak Bayu, Kak Ajun, Kak Widi, Kak Panji, Kak Ida, Kak Yudi, #banyak juga kalo disebuutin satu satu.
Pokoknya kakak yang selalu memotivasiku.

Yang jelas pada akhirnya merah putih itu bisa berkibar

No comments:

Post a Comment