Thursday, December 26, 2013

Coretan



Awalnya aku bimbang menentukan tempat yang akan kugunakan untuk melanjutkan menuntut ilmu. Dengan nilai sejumlah itu aku bingung akan kumasukkan ke mana nilai itu. Hingga banyak orang memberi solusi. Mereka menyarankanku untuk bersekolah di kota. Namun, di sisi lain orang tuaku menyarankan aku untuk bersekolah di kabupaten, tapi sebenarnya orang tua membiarkan aku mengambil keputusan sendiri.
Lalu aku memutuskan untuk melanjutkan sekolah di kabupaten. Dengan hati yang mantap, aku memasuki gerbang sekolah itu. Kukayuh sepeda merah pemberian ibuku beberapa tahun lalu dan kuletakkan sepedaku di parkiran siswa. Saat itu sedikit sekali yang menggunakan sepeda. Mereka lebih memilih untuk diantar orang tua karena waktu itu siswa baru belum boleh mengendarai sepeda motor.
Setlah itu aku diwajibkan untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang umum dilakukan oleh siswa baru di sekolah. Tidak perlu saya sebutkan karena mungkin hal ini sudah biasa.
Singkat cerita, dengan awal yang bimbang, akhirnya kemantapan yang mengantarkanku ke sini. Salah satu pilihan dari banyak pilihan yang akhirnya aku pilih. Banyak pengalaman yang aku dapatkan di sini. Banyak sekali. Hingga menemukan orang-orang berharga yang sampai saat ini terus aku rindukan. Tak tau mereka merindukanku kembali atau tidak. Entahlah.
Banyak tatangan dan hambatan tentunya. Hingga pro dan kontra tentang peraturan yang ada di sini meski banyak kontra dibandingkan dengan pro karena aku pikir peraturan itu aneh. Atau mungkin aku sendiri yang menyebabkan hal itu aneh.
Di sini, aku lebih mengerti tentang seni kehidupan tetapi belum tahu benar atau salah. Aku juga sedikit lebih tahu tentang masalah-masalah yang sebenarnya terjadi.
Intinya ini adalah salah satu tempat yang terlewati dari sebuah aliran kehidupan. Kehidupan yang mengalir tetapi tidak seperti aliran sungai yang akan jatuh di kubangan tetapi sebuah aliran yang di dalamnya terdepat sesuatu yang menyebabkannya berakhir si sebuah tempat berharga nantinya.

Read More...

Friday, December 20, 2013

dalam lebatnya hujan, masih tersimpan kesucian di dalamnya
buku suci penuh arti yang Kau ciptakan menenangkan setiap jiwa
untaian makna terkandung di dalamnya
tiap kata selalu terlantun dalam nyanyian indah

tiap lembarnya Kau ciptakan indahnya huruf
hingga tak seorang pun jenuh memandangnya, mendekap dan memeluknya erat

karna Kau Sang Maha Sempurna

Read More...

Wednesday, December 11, 2013

Lamsa Gipa

Ketika ingat salam paginya
aku seakan tak jemu
ketika ingat kata-katanya
semakin diri ini ragu

candanya membuat tertawa
bahasa tubuhnya membuat bahagia
namun, aku dan dia belum terbiasa
atas segala rasa

mungkin dia sama
bisa jadi dia berbeda
karena, tak ada yang tahu di antara kita
tentang hati dan cinta

jangan dengar kata teman, Kawan !
karena itu urusanmu bukan ?
dan tak tahu entah kapan
akan dia ucapkan
segala sapaan

hanya ada kata maaf
namun tidak juga dia insyaf
mungkin dia tak khilaf
bisa jadi aku khilaf

Read More...

Bukan Curhatan Hanya Coretan

Purnama datang
sehingga mata memandang
saat resah bersarang
saat hati rindu kadang

Aku,, kamu selalu ingat
saat cahaya bulan hangat
membuatku dan kamu bersemangat
dalam bersahabat

kita berdua jauh
namun kau tak angkuh
dengan kata-kata menyentuh
saat sepeda kita ayuh

aku tak menunggu
aku tak kan terbelenggu
dalam cinta yang semu
dalam rasa yang layu

karena kau tak datang
semoga kau tetap sayang
dan terus memandang
saat puranama datang

Read More...