Sunday, April 1, 2012

Rencana Kenaikan BBM


Mau Di Kemanakan Nasib Bangsa Ini?
Rakyat dan pemimpin bangsa Indonesia kini seperti menjadi musuh. Hal itu dibuktikan karena keadaan yang semakin memburuk setelah adanya berita tentang kenaikan harga bahan bakar minyak.
Seperti bom yang siap diledakkan secara besar-besaran di Indonesia. Pemerintah yang siap menaikkan harga BBM tetapi tidak siap menerima aspirasi rakyat. Rakyat juga begitu, tidak sepenuhnya menyetujui upaya pememrintah yang sebenarn maju rela ya ingin memajukan kesejahteraan rakyat.
Kenapa harus seperti ini? Padahal fakta membuktikan bahwa negara-negara maju merelakan harga BBM mahal. Itu karena mereka mau menerima resiko atas fasilitas BBM yang diperoleh. Negara maju seperti Inggris membayar kira-kira 20.000 untuk memperoleh satu liter bensin.
Saat negara semakin bergejolak, seharusnya rakyat Indonesia sadar akan terbatasnya bahan bakar minyak yang jumlahnya semakin terbatas ini. Salah satu caranya yaitu melakukan penghematan dalam menggunakan bahan bakar minyak.
Keadaan ini seperti menjadi cermin untuk bangsa  kita ini yang tidak mau menghemat penggunaan BBM. Serta menjadi cerminan untuk kita yang banyak menyumbangkan polutan akibat penggunaan bahan bakar minyak.
Memang benar pemerintah sedang bimbang dan kalut dalam menyelesaikan permasalahan ini. Di saat pemerintah sedang bimbang, rakyat tak henti-hentinya menyalurkan aspirasinya dengan berdemo. Memang salah satu alternatif untuk menyampaikan aspirasi yaitu dengan berdemo. Tetapi kenapa harus dengan cara yang anarkis. Cara yang lebih baik dan sopan saja bisa dilakukan, mengapa harus begini?
Sebenarnya masalah ini tidak menjadi PR pemerintah saja, tetapi PR bagi rakyat di seluruh Indonesia. Lebih jelasnya yaitu PR masyarakat Indonesia untuk selalu menghemat pengeluaran BBM. Disamping menghemat pengeluaran, hal itu apabila dilakukan, dapat membantu menyelamatkan lingkungan kita dari pencemaran atau polusi udara akibat penggunaan bahan bakar minyak lewat kendaraan bermotor secara berlebihan.
Kita dapat memulainya dari hal yang sangat mudah yaitu, apabila bepergian dalam jarak dekat bisa dengan berjalan kaki atau naik sepeda. Kita contoh negara Jepang. Negara pengekspor mobil ini masyarakatnya lebih sering menggunakan sepeda dan berjalan kaki untuk menempuh jarak dekat. Mereka menggunakan mobil atau motor saat keperluan yang penting dan mendesak saja. Jadi mereka lebih irit. Sangat salut dengan negara tersebut.
Oleh karena itu, mari kita membantu upaya pemerintah ini. Memang benar berbicara lebih mudah daripada bertindak. Tetapi kita dapat memulainya dari hal sederhana untuk merubah negara kita menjadi negara yang maju dengan penduduk yang berkualitas.

No comments:

Post a Comment