Mau Di Kemanakan
Nasib Bangsa Ini?
Rakyat
dan pemimpin bangsa Indonesia kini seperti menjadi musuh. Hal itu dibuktikan
karena keadaan yang semakin memburuk setelah adanya berita tentang kenaikan
harga bahan bakar minyak.
Seperti bom yang siap diledakkan secara besar-besaran di Indonesia.
Pemerintah yang siap menaikkan harga BBM tetapi tidak siap menerima aspirasi
rakyat. Rakyat juga begitu, tidak sepenuhnya menyetujui upaya pememrintah yang
sebenarn maju rela ya ingin memajukan kesejahteraan rakyat.
Kenapa harus seperti ini? Padahal fakta membuktikan bahwa
negara-negara maju merelakan harga BBM mahal. Itu karena mereka mau menerima
resiko atas fasilitas BBM yang diperoleh. Negara maju seperti Inggris membayar
kira-kira 20.000 untuk memperoleh satu liter bensin.
Saat negara semakin bergejolak, seharusnya rakyat Indonesia sadar
akan terbatasnya bahan bakar minyak yang jumlahnya semakin terbatas ini. Salah
satu caranya yaitu melakukan penghematan dalam menggunakan bahan bakar minyak.
Keadaan ini seperti menjadi cermin untuk bangsa kita ini yang tidak mau menghemat penggunaan
BBM. Serta menjadi cerminan untuk kita yang banyak menyumbangkan polutan akibat
penggunaan bahan bakar minyak.
Memang benar pemerintah sedang bimbang dan kalut dalam menyelesaikan
permasalahan ini. Di saat pemerintah sedang bimbang, rakyat tak henti-hentinya
menyalurkan aspirasinya dengan berdemo. Memang salah satu alternatif untuk
menyampaikan aspirasi yaitu dengan berdemo. Tetapi kenapa harus dengan cara
yang anarkis. Cara yang lebih baik dan sopan saja bisa dilakukan, mengapa harus
begini?
Sebenarnya masalah ini tidak menjadi PR pemerintah saja, tetapi PR
bagi rakyat di seluruh Indonesia. Lebih jelasnya yaitu PR masyarakat Indonesia
untuk selalu menghemat pengeluaran BBM. Disamping menghemat pengeluaran, hal
itu apabila dilakukan, dapat membantu menyelamatkan lingkungan kita dari
pencemaran atau polusi udara akibat penggunaan bahan bakar minyak lewat
kendaraan bermotor secara berlebihan.
Kita dapat memulainya dari hal yang sangat mudah yaitu, apabila
bepergian dalam jarak dekat bisa dengan berjalan kaki atau naik sepeda. Kita
contoh negara Jepang. Negara pengekspor mobil ini masyarakatnya lebih sering
menggunakan sepeda dan berjalan kaki untuk menempuh jarak dekat. Mereka
menggunakan mobil atau motor saat keperluan yang penting dan mendesak saja.
Jadi mereka lebih irit. Sangat salut dengan negara tersebut.
Oleh karena itu, mari kita membantu upaya pemerintah ini. Memang
benar berbicara lebih mudah daripada bertindak. Tetapi kita dapat memulainya
dari hal sederhana untuk merubah negara kita menjadi negara yang maju dengan
penduduk yang berkualitas.
No comments:
Post a Comment